Showing posts with label Makhluk Mitologi. Show all posts
Showing posts with label Makhluk Mitologi. Show all posts
Minotaur adalah monster berbentuk manusia dengan berkepala banteng. Wujudnya ini adalah akibat dari kutukan atas Minos, Raja Kreta, karena banteng yang harus dia berikan kepada dewa Poseidon disembunyikannya, sehingga Poseidon menjatuhkan sebuah kutukan kepada istri Minos.
Istri Minos, Pasifae, dibuat jatuh cinta kepada banteng tersebut. Dengan meminta bantuan dari Daidalos, Pasifae meminta dibuatkan tiruan banteng betina. Dia kemudian masuk ke dalam banteng tiruan, untuk berhubungan seksual dengan banteng tersebut. Akibat dari hubungan itu, Pasifae melahirkan Minotaur, makhluk bertubuh manusia dan berkepala banteng. Minotaur adalah makhluk yang mengerikan dan senang memakan manusia. Untuk mengamankannya, Minos mengurungnya dalam labirin buatan seorang arsitek bernama Daidalos.
Suatu ketika, Minos memimpin Kreta mengalahkan kota Athena sehingga Athena setiap tahun harus mengirim tujuh pemuda dan tujuh perawan untuk dijadikan sebagai makanan Minotaur, supaya tidak diserang oleh Kreta.
Setelah kebiasaan itu berlangsung beberapa lama, monster ini pun akhirnya dibunuh oleh Theseus, seorang pahlawan Yunani yang menyamar menjadi salah satu korban. Sebelum kejadian itu, Theseus bertemu dengan Ariadne, yang tak lain merupakan putri Raja Kreta yang jatuh cinta padanya. Theseus dibantu oleh Ariadne dengan memberinya sebuah pedang dan segulung benang.
Theseus memasuki labirin dan mengulur gulungan benangnya. Theseus menjelajahi labirin dan akhirnya bertemu dengan Minotaur. Mereka kemudian berkelahi. Minotaur, yang ternyata sangat kuat, sempat menyulitkan Theseus namun dengan pedangnya, Theseus akhirnya berhasil membunuh Minotaur. Theseus lalu menggunakan benangnya untuk menelusuri kembali jejaknya supaya bisa keluar dari dalam labirin yang rumit.
Makhluk Mitologi Minotaur
Kerberos adalah anjing peliharaan Hades. Hewan ini adalah keturunan Ekhidna, seorang wanita hibrida dan setengah-dewi setengah-ular, dan Tifon, raksasa bernapas api yang bahkan ditakuti oleh para dewa Olimpus. Dalam beberapa karya, tiga dari masing-masing kepala Kerberos melihat dan mewakili masa lalu, sekarang, dan masa depan. Sedangkan menurut karya lainnya mengatakan kepala-kepala itu merupakan kelahiran, pemuda, dan usia tua. Masing-masing dari kepala Kerberos dikatakan memiliki nafsu makan daging hanya untuk hidup, dengan demikian memungkinkan roh-roh orang mati untuk bebas masuk neraka, tetapi tidak memungkinkan untuk pergi. Kerberos dikatakan saudara kandung dari Hidra, Singa Nemea, Sphinx, Ladon, dan Khimaira.
Dalam kisah Herakles, Kerberos merupakan tantangan terakhir dari Hera dalam dua belas yang harus dilaksananakan oleh Herakles. Herakles mendatangi Hades dan meminta izin menangkap Kerberos. Hades mengizinkan asalkan Herakles tidak menggunakan senjata. Pada akhirnya Herakles berhasil membawa Kerberos pada Euristheus, yang ketakutan dan menyuruh Herakles membawa pergi Kerberos. Herakles lalu mengembalikan Kerberos ke Dunia Bawah.
Kerberos berjaga di gerbang dunia bawah. Tujuanya untuk menjaga agar tidak ada arwah yang melarikan diri dari dunia arwah. Kerberos juga mempunyai kemampuan melacak dan menemukan arwah-arwah yang melarikan diri. Selain itu Kerberos juga bertugas menjaga orang hidup supaya tidak memasuki dunia bawah, walaupun ada beberapa pengecualian.
Dalam kisah kisah Orfeus yang mencoba menghidupkan kembali istrinya, Kerberos merupakan penjaga pintu dunia bawah yang menghalangi sang pujangga untuk masuk. Orfeus pun melantunkan nyanyian sambil memainkan liranya, sehingga Kerberos tertidur dan ia pun bisa masuk. Namun, usahanya untuk menghidupkan Euridike istrinya mengalami jalan buntu, dan sang pujangga kembali ke dunia nyata dengan tangan kosong. Sejak saat itu, Orfeus menjadi terkenal sebagai sosok pria yang sedang memainkan lira (kecapi kecil).
Selain Orfeus, Kerberos juga pernah membiarkan beberapa orang hidup lainnya memasuki dunia bawah, di antaranya adalah Theseus dan Pirithos. Ada pula Psikhe, yang dapat lewat setelah memberi kue manis pada Kerberos.
Di dalam beberapa buku atau pun novel, Kerberos hadir sebagai sosok anjing berkepala tiga yang mengerikan. Bahkan di salah satu film Harry Potter yang berjudul Harry Potter and the Sorcerer's Stone. Cerberus di film ini bernama Fluffy, dimana sosok mengerikan ini adalah peliharaan Hagrid yang berbadan besar dan menakutkan. Diceritakan bahwa Fluffy ditugaskan untuk menjaga pintu jebakan yang berada di lantai tempat disembunyikannya Batu Bertuah. Dan Harry Potter bersama teman-temannya berhasil menidurkan Fluffy dengan meniupkan seruling, dan mengambil Batu Bertuah tersebut.
Makhluk Mitologi Kerberos
Orthus adalah anjing berkepala dua yang merupakan saudara Kerberos. Orthos dipelihara oleh raksasa berbadan tiga, Gerion. Ketika Herakles datang ke tempat Gerion untuk mengambil ternaknya, Herakles terlebih dulu membunuh Orthos dengan panah sebelum akhirnya membunuh Gerion.
Makhluk Mitologi Orthos
Gerion adalah raksasa yang tinggal di pulau Erithia. Tubuh Gerion merupakan gabungan dari tiga tubuh, jadi Gerion memiliki tiga kepala serta tiga pasang tangan dan tiga pasang kaki. Gerion memiliki segerombolan ternak serta anjing berkepala dua, Orthos.
Herakles diharuskan untuk mengambil ternak Gerion sebagai salah satu tugasnya. Herakles pun mendatangi tempat Gerion. Sebelum membunuh Gerion, Herakles terlebih dahulu membunuh anjingnya, Orthos, dengan satu pukulan. Gerion lalu melawan Herakles dengan mengenakan tiga tombak, tiga perisai, dan tiga helm. Gerion mengejar Herakles sampai ke Sungai Anthemus sebelum akhirnya Herakles berhasil membunuh Gerion dengan menggunakan panah yang telah diolesi darah beracun Hidra. Setelah membunuh Gerion. Herakles membawa ternak Gerion pada Euristheus.
Makhluk Mitologi Gerion
Sfinks adalah makhluk dengan kepala perempuan, badan singa, sayap elang, dan ekor ular. Sfinks dikirim oleh para dewa untuk meneror kota Thebes akibat melakukan beberapa kejahatan.
Di jalan menuju Thebes, Sfinks mengajukan pertanyaan pada orang yang lewat. Jika jawabannya salah maka Sfinks akan memakan orang itu. Suatu hari Oidipus pergi ke Thebes dan bertemu dengan Sfinks. Oidipus berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Sfinks. Akhirnya Sfinks menjatuhkan diri dari tebing dan mati.
Makhluk Mitologi Sfinks
Gorgon adalah tiga makhluk perempuan yang berambut ular dan bersayap. Pandangan mata mereka mampu mengubah makhluk apapun menjadi batu. ketiga Gorgon itu adalah Stheno, Euriale, dan Medusa. Stheno dan Euriale abadi sedangkan Medusa tidak. Para Gorgon tinggal di Sarpedon, sebuah pulau berbatu. Stheno adalah Gorgon yang paling buas dan ganas sementara Euriale memiliki tangisan yang menakutkan.
Medusa sendiri pada awalnya adalah seorang perawan cantik dan merupakan pendeta wanita di kuil milik Athena. Namun suatu ketika ia diperkosa oleh Poseidon di dalam kuil Athena. Hal ini membuat Athena marah, maka sang dewi pun mengubah rambut Medusa menjadi ular dan mengutuk Medusa sehingga siapapun yang melihat matanya, akan menjadi batu.
Medusa dibunuh oleh Perseus atas perintah Raja Polidektes dari Serifos yang meminta kepala Medusa sebagai hadiah. Dengan bantuan dari Athena dan Hermes, yang memberinya sandal bersayap, Helm gaib, pedang, dan perisai cermin, Perseus berhasil melaksanakan tugasnya. Perseus membunuh Medusa dengan cara melihat bayangan Medusa di cermin agar Medusa tidak mengubahnya jadi batu lalu Perseus memenggal kepala Medusa. Kemudian dua makhluk keluar dari tubuh Medusa: Pegasus dan Khrisaor. Ketika Perseus terbang di atas Libya, sebagian darah Medusa menetes di gurun dan berubah menjadi ular berbisa.
Setelah Perseus menyelesaikan tugasnya dan membalas perbuatan Polidektes dengan mengubahnya menjadi batu, sang pahlawan menyerahkan kepala Medusa kepada Athena untuk kemudian dipasang pada Aigis.
Makhluk Mitologi Gorgon
Harpi adalah makhluk yang berwujud setengah wanita dan setengah burung. Harpi adalah anak dari Thaumas dan Okeanid Elektra dan merupakan saudari dewi iris.
Harpi adalah makhluk yang jahat dan kejam. Harpi menculik orang-orang dan mengambil benda-benda. Para Harpi tinggal di Strofades.
Sepasang Harpi ditugaskan oleh Zeus untuk terus mengambil makanan dari jangkauan Fineas sehingga Fineas tak tak pernah mampu menuntaskan rasa laparnya. Suatu hari para Argonaut tiba di tempat Fineas. Dua orang Argonaut (Zetes dan Kalais), yang juga bisa terbang, berusaha mengejar para Harpi itu. Usaha mereka dihentikan oleh Iris yang berjanji bahwa para Harpi tak akan lagi mengganggu Fineas.
Makhluk Mitologi Harpi
Hidra atau Hidra Lerna merupakan monster berbentuk ular atau naga, yang memiliki sembilan buah kepala. Jika salah satu kepalanya dipotong, maka kepala tersebut akan tumbuh/membentuk lagi dua buah kepala yang baru. Dia mengeluarkan racun yang mematikan dari nafasnya pada setiap kali melangkah.
Hidra dari Lerna dibunuh oleh Herakles sebagai tugas yang kedua dalam salah satu dari "Dua Belas Tugas" yang harus dijalaninya demi sebuah penebusan dosa.
Sarang Hidra adalah di rawa-rawa di danau Lerna, di Argolid, dan dia bertugas sebagai penjaga pintu masuk ke Dunia Bawah. Hidra ialah keturunan dari Tifon dan Ekhidna, dan keduanya merupakan keturunan yang mengerikan dari dewi bumi, Gaia.
Dikisahkan, setelah mencapai rawa dekat danau Lerna, tempat tinggal Hidra, Herakles menutupi mulut dan hidungnya dengan kain untuk melindungi dirinya dari asap beracun yang keluar dari nafas Hidra. Kemudian, dia menembakkan panah berapi ke sarangnya, mata air Amymone. Hidra sendiri hanya keluar dari guanya yang sangat dalam untuk meneror desa-desa di sekitarnya. Lalu Herakles pun berhadapan dengan Hidra, dengan menghunus sebuah pedang, dia menebas kepala-kepalanya.
Setiap kepala Hidra yang dipotongnya, tumbuh kembali menjadi dua. Keputusasaan merasuki perjuangan yang dilakukannya. Kelemahan dari Hidra, adalah bahwa hanya satu dari kepalanya yang abadi. Menyadari hal tersebut, Herakles meminta bantuan kepada keponakannya Iolaos. Keponakannya itu datang memberi gagasan (mungkin diilhami oleh dewi Athena). Iolaos lalu menggunakan batu api untuk membakar tunggul-tunggul leher Hydra pada setiap kali kepalanya dipenggal.
Setelah itu, satu kepala Hidra yang abadi ditempatkan di bawah batu besar pada tempat ritual suci antara Lerna dan Elaius, dan mencelupkan anak panahnya di darah beracun Hidra, dan tugas kedua Herakles pun selesai.
Pada kisah yang lain dikatakan, bahwa setelah memotong satu kepala abadi Hidra, Herakles mencelupkan pedangnya di dalam darah Hidra dan menggunakan racunnya untuk membakar setiap kepala, sehingga kepala-kepala tersebut tidak bisa tumbuh kembali. Mengetahui Herakles dibantu oleh keponakannya, Iolaos, di dalam melaksanakan tugas kedua, Euristheus menyatakan bahwa tugas Herakles belum selesai karena dia tidak sendirian, dan Herakles harus menjalankan tugas tambahan.
Di dalam budaya populer, Hidra pun sering menjadi antagonis dalam permainan videro, diantaranya dalam God of War, Age of Mythology, Magic Carpet 2, dan lain-lain. Dia menjadi sosok monster yang mengerikan dengan sembilan kepalanya. Di dalam film-film yang menceritakan Herakles pun, Hidra sering tampil pada salah satu bagian cerita di dalamnya.
Makhluk Mitologi Hidra
Khimaira adalah monster yang memiliki badan dan kepala singa, ekornya berupa ular, dan ada kepala kambing di punggungnya. Khimaira merupakan anak Tifon dan Ekhidna. Makhluk ini hidup di daerah Likia.
Bellerofon ditugaskan untuk membunuh Khimaira. Dia menghadapi Khimaira dengan menunggangi Pegasus. Khimaira akhirnya menemui ajalnya setelah Bellerofon menyumbat mulutnya dengan tombak berujung timah, yang mencair karena semburan api Khimaira dan menyumbat pernafasannya.
Makhluk Mitologi Khimaira (Chimera)
Foiniks (Feniks/Phoenix) merupakan burung legendaris yang keramat. Ia adalah raja dari segala burung yang ada di dunia. Burung api ini digambarkan memiliki bulu yang sangat indah berwarna merah dan keemasan yang berbalutkan cahaya terang di sekujur tubuhnya.
Foiniks adalah burung yang mampu menyemburkan api. Bulunya berwarna emas dan tubuhnya mengeluarkan cahaya terang. Burung ini mampu hidup selama ratusan tahun. Ketika sudah tua, Foiniks akan membuat api unggun dan melompat ke api unggun tersebut. Ketika apinya padam, Foiniks akan terlahir kembali sebagai burung muda. Orang Yunani kuno percaya bahwa Foiniks bersal dari Mesir.
Foiniks diyakini hidup dalam masa selama 500 atau 1461 tahun. Setelah hidup selama itu, Foiniks membakar dirinya sendiri. Setelah itu, dari abunya, munculah burung Foiniks muda. Siklus hidup burung Foiniks seperti itu (regenerasi), bangkit kembali setelah mati, lalu muncul sebagai sosok yang baru. Pada akhir kehidupannya, Foiniks diceritakan membangun sarang dari ranting kayu manis dimana kemudian ia terbakar.
Foiniks merupakan simbol dari keabadian, lambang dari siklus kehidupan setelah mati, dan simbol dari kebangkitan tubuh setelah mati.
Dikisahkan Foiniks memiliki suara yang merdu, dan dapat bernyanyi dengan begitu syahdu, hingga ia pun meneteskan airmata akan kesyahduannya itu. Air mata Foiniks diyakini dapat menyembuhkan luka.
Foiniks menjadi simbol suci pemujaan terhadap dewa matahari di Heliopolis, Mesir. Dalam mitologi Mesir, burung Foiniks dalah simbol dari Ra, dewa matahari. Dalam mitologi Hindu, Foiniks digambarkan sebagai sesosok burung yang bernama "Garuda".
Dalam budaya populer, Foiniks hadir sebagai summon dalam permainan video Final Fantasy yang memberi bantuan kepada tokoh-tokoh permainan tersebut dalam melawan musuh-musuh mereka. Unsur yang dikeluarkan oleh Foiniks ialah unsur api. Dan dia juga memiliki kemampuan untuk menyembuhkan jika ada yang terluka.
Bahkan, selain dalam permainan, Foiniks juga muncul dalam film Harry Potter dengan nama Fawkes, tampil sebagai salah satu tokoh penyelamat. Dia merupakan hewan mitos yang begitu gigih dalam membela Harry Potter bersama rekan-rekannya.
Makhluk Mitologi/Foiniks
Satir adalah makhluk penghuni hutan yang termasuk dalam rombongan Dionisos. Pada awalnya, Satir digambarkan sebagai manusia berjenggot dengan ekor kuda, telinga runcing, hidung pesek, dan alat kelamin yang sedang ereksi. Pada perkembangan selanjutnya, Satir digambarkan sebagai manusia dengan tubuh bagian bahwa kambing dan memiliki tanduk. Satir senang berhubungan seksual dengan para wanita ataupun nimfa.
Satir senang bernyanyi, menari, dan mabuk-mabukan bersama para mainad, perempuan dalam rombongan Dionisos. Pemimpin para Satir bernama Silenos. Pan, dewa gembala, merupakan salah satu Satir yang terkenal.
Makhluk Mitologi Satir
Selayaknya singa, sebagai “Raja hewan buas”, dan rajawali, sebagai “Raja di udara”, menjadikan Griffin atau Grifon sebagai hewan yang paling berkuasa di atas kedua hal tersebut. Dengan berbagai sebutan-sebutan demikian, maka wajar saja jika akhirnya dia memiliki gelar sebagai “Raja hewan buas dan penguasa udara”.
Griffin telah puluhan tahun menjadi bagian dar iliteratur dan mitologi. Dan sejak saat itulah, arti simbolis mereka telah banyak mangalami perubahan.
Griffin adalah makhluk dengan badan singa dan kepala serta sayap elang. Griffin berasal dari dataran Hiperboreia. Disebutkan, bahwa sebagai burung terbesar dan simbol kekuatan besar, menjadikan makhluk ini sangat sakral untuk dewa Apollo. Selain itu, Griffin juga merupakan hewan penjaga matahari.
Diceritakan, Apollo mengendarai Griffin dan menjaga emas Hyperboreia (negeri mistik tempat matahari dan kebahagiaan bersinar abadi di balik angin utara). Sekawanan Griffin di pegunungan Rhipaia menjaga timbunan emas dari para Arimaspos, kaum bermata satu yang hendak mencuri emas itu. Para Arimaspos menunggangi kuda dan berusaha mengambil emas namun usaha mereka selalu digagalkan oleh para Griffin, yang selalu berhasil menyerang balik para Arimaspos.
Griffin merupakan makhluk magis, dengan setengah singa dan setengah elang. Asal mereka dari India, tempat mereka menjaga harta karun emas yang melimpah.
Griffin juga dikatakan penjelmaan dari Nemesis, yang merupakan dewi pembalasan yang memutar roda keberuntungan.
Dalam legenda, makhluk yang gagah di angkasa ini, ialah simbol superbia (harga diri arogan), karena Aleksander Agung pernah mencoba menunggangi punggung Griffin dan menuju ke ujung langit.
Di tahun ketiga Masehi, seorang ahli sejarah Romawi bernama Aelianus menulis, "Griffin adalah hewan berkaki empat seperti singa; memiliki cakar yang amat kuat dan mirip cakar singa. Memiliki sayap dan berbulu hitam di sepanjang punggungnya dan bagian depan berwarna merah, sementara kedua sayapnya berwarna putih."
Dalam seribu tahun terakhir, Griffin amat digemari sebagai lambang keluarga. Seorang ahli ilmu perlambangan berkata, "Griffin amat populer, karena banyak memiliki sifat baik dan rupanya tidak memiliki sifat buruk. Sifat baiknya antara lain kewaspadaan, keberanian, dan kekuatan."
Makhluk Mitologi Griffin
Pegasus adalah kuda putih bersayap yang tercipta dari darah Medusa setelah Perseus memenggal kepala Medusa.
Satu-satunya manusia yang bisa menunggangi Pegasus adalah Bellerofon. Bellerofon mampu menjinakkan Pegasus setelah memperoleh tali kekang emas dari Dewi Athena. Bellerofon menunggangi Pegasus dalam berbagai petualangannya, misalnya ketika membunuh Khimaira, mengalahkan kaum Solimi, dan memerangi bangsa Amazon.
Suatu ketika Bellerofon mencoba menunggangi Pegasus untuk menuju Olimpus, kediaman para dewa. Para dewa menghukum Bellerofon dengan mengirim serangga untuk menyengat Pegasus sehingga Pegasus mengamuk dan menjatuhkan Bellerofon. Setelah itu Pegasus tinggal di kandang kuda di Olimpus dan berperan sebagai pembawa petir Zeus.
Makhluk Mitologi Pegasus
Keputusan Zeus untuk memenjarakan para Titan di Tartaros ternyata membuat Gaia marah. Gaia pun bersetubuh dengan saudaranya Tartaros dan melahirkan anaknya yang terakhir, sesosok makhluk yang luar biasa berbahaya dan menakutkan, dialah Naga Tifon.
Tifon adalah monster naga raksasa, ukurannya sangat besar dan tingginya melebihi gunung tertinggi bahkan kepalanya mencapai bintang-bintang. Tifon berwujud setengah pria dan setengah monster. Di bawah lengannya terdapat seratus kepala naga yang siap memangsa apa saja sedangkan di bawah pahanya ular-ular beracun bergulung-gulung. Bukan hanya itu, makhluk ini pun bisa menyemburkan api. Sungguh, dia adalah salah satu monster paling mematikan yang pernah menghuni bumi.
Hubungan Gaia dan Tartaros juga melahirkan Ekhidna, monster naga perempuan yang menjadi istri Tifon. Bersama-sama, Tifon dan Ekhidna melakukan hubungan yang kemudian melahirkan berbagai monster mengerikan lainnya, di antaranya adalah Kerberos, Khimera, Orthros, Hidra, Singa nemea, Sphinx, Elang Kaukasia, Babi Kromios, dan burung hering.
Tifon yang mengemban misi dari ibunya kemudian menyerang kediaman para dewa Olimpus. Saking kuatnya Tifon, para dewa hanya mampu melarikan diri agar bisa selamat dan tak mampu melawan. Mereka berubah wujud menjadi hewan dan kabur ke Mesir. Apollo menjadi gagak, Artemis menjadi kucing, Dionisos menjadi kambing, Hera menjadi sapi, Hermes menjadi burung ibis, Afrodit dan anaknya Cupid menjadi sepasang ikan (kelak diabadikan sebagai rasi bintang Pisces).
Tetapi di antara para dewa ternyata masih ada yang berani berdiri tegak menghadang sang monster. Adalah Zeus, sang pemimpin, yang berusaha mempertahankan kekuasaan yang telah direbut dengan susah payah dari para Titan. Zeus menghunus petirnya dan Tifon pun menerjang Zeus. Ketika Tifon semakin mendekat, Zeus tidak menyerang dengan petir tetapi dengan sabit batu peninggalan Kronos (batu yang digunakan oleh Kronos untuk memotong alat kelamin Uranus). Terluka oleh senjata legendaris tersebut, Tifon pun mundur dan terbang ke Suriah.
Tifon terluka parah dan Zeus merasa di atas angin dan terlalu percaya diri. Hal itu merupakan bumerang bagi Zeus sehingga pada pertarungan berikutnya Tifon mampu membelit Zeus dengan menggunakan ular-ularnya. Tifon tidak berhenti sampai di situ. Dengan sabit batu peninggalan Kronos yang diambilnya dari Zeus, Tifon memotong urat di tangan dan kaki Zeus, maka Zeus pun tak bisa lagi menggunakan petirnya dan semakin tidak berdaya. Tifon lalu mengurung Zeus di sebuah gua di Cilicia dengan dijaga oleh naga Delfin.
Untuk sesaat tak ada lagi harapan bagi para dewa. Tetapi ternyata masih ada dewa yang berjuang. Hermes mengambil urat Zeus yang dipotong Tifon dan mendatangi gua tempat Zeus dikurung. Hermes mengendap-endap memasuki gua itu karena jika Delfin sampai tahu maka akan sangat berbahaya baginya. Delfin terlalu kuat untuk dihadapi oleh seorang dewa muda seperti Hermes. Zeus yang dikurung dan tak berdaya terkejut ketika didatangi Hermes tetapi setelah tahu bahwa Hermes membawa uratnya, keberaniannya timbul lagi. Hermes pun memasang lagi urat itu pada Zeus. Zeus yang bisa menggunakan petirnya lagi langsung pergi menghadapi Tifon, kali ini dia bertekad untuk benar-benar mengalahkan sang monster.
Zeus mengejar Tifon sampai ke Sisilia dan di sana mereka bertarung lagi. Tifon mengangkat gunung Etna dan hendak menjatuhkannya ke badan Zeus. Zeus dengan cepat menghujamkan petirnya dengan kekuatan penuh ke tubuh Tifon. Sang monster merasa kesakitan dan melepaskan gunung yang yang dipegangnya. Gunung tersebut jatuh dan menimpa tubuh Tifon sendiri. Tifon pun terjebak selamanya di sana. Walaupun begitu, Tifon tetap hidup dan terkadang memberontak ingin keluar. gerakan-gerakan Tifon menyebabkan gempa bumi di daerah itu sedangkan semburan apinya menyebabkan letusan gunung Etna.
Zeus berhasil menyingkirkan salah satu ancaman terbesar bagi kekuasaan para dewa tetapi pertempuran masih belum selesai. Gaia semakin marah karena Zeus mengalahkan anaknya. Gaia pun bersiap mengirimkan lagi gelombang serangan ke Gunung Olimpus.
Makhluk Mitologi Tifon yang Mengerikan
Singa Nemea adalah singa besar yang tinggal di daerah Nemea, Argolis. Kulitnya sangat kuat dan tidak dapat ditembus oleh senjata apapun
Tugas pertama Herakles adalah membunuh singa ini. Herakles mendatangi gua persembunyian singa Nemea dan bertarung dengan sang singa. Herakles berhasil membunuhnya dengan cara mencekiknya sampai mati. Setelah membunuhnya, Herakles mengunakan kulit singa itu sebagai jubah pelindung dalam petualangan-petualangannya berikutnya. Sementara sang singa sendiri oleh Hera ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Leo.
Makhluk Mitologi Singa Nemea
Orion berani menyombongkan diri bahwa dia mampu membunuh semua hewan di bumi. Untuk menghukum kelancangannya itu, Gaia mengirim Skorpios, seekor kalajengking raksasa. Skorpios pun berhasil membunuh Orion. Para dewa lalu meletakkan Orion dan Skorpios di langit sebagai rasi bintang Orion dan Scorpio.
Makhluk Mitologi Skorpios
Ketika Prometehus mencuri api para dewa, Zeus menghukumnya dengan merantainya di puncak Gunung Kaukasus dan menyiksanya dengan Elang Kaukasus. Elang ini datang setiap hari dan memakan hati Prometheus, dan pada malam harinya hatinya tumbuh lagi. Esok hari, elang ini akan datang lagi dan memakan lagi ahti Prometheus, dan begitulah seterusnya.
Elang Kaukasus mati dibunuh dengan panah oleh Herakles, yang juga melepaskan Prometheus dari ikatannya.
Makhluk Mitologi Elang Kaukasus
Karnikos adalah seekor kepiting raksasa yang diperintahkan oleh Hera untuk menyerang Herakles ketika sang pahlawan sedang melawan Hidra di rawa Lerna. Herakles pada akhirnya membunuh kepiting ini. Untuk menghargai jasanya, Hera menempatkan Karnikos di langit sebagai rasi bintang Cancer.
Makhluk Mitologi Karnikos
Rubah Teumessos adalah rubah raksasa yang dikirim oleh para dewa untuk menyerang kota Thebes karena kejahatan kota tersebut. Rubah ini ditakdirkan utnuk tak pernah bisa ditangkap.
Kreon, raja Thebes, menyuruh Amfitrion untuk menghentikan rubah itu. Tugas itu sepertinya mustahil namun Amfitrion akhirnya menemukan cara untuk melakukannya. Amfitrion meminjam Lailaps dari Kefalos dan menyuruh anjing itu untuk menangkap Rubah Teuemssos. Lailaps adalah seekor anjing yang ditakdirkan untuk tak pernah gagal menangkap buruannya. Maka terjadilah suatu paradoks ketika seekor anjing yang tak pernah gagal menangkap targetnya harus memburu seekor rubah yang tak pernah bisa ditangkap. Menghadapi dilema ini, Zeus akhirnya mengubah kedua hewan itu menjadi batu, dan mencitrakan Rubah Teumessos di angkasa sebagai rasi bintang Canis Minor.
Makhluk Mitologi Rubah Teumessos

Raja Oineus selalu melakukan ritual tahunan dengan memberikan persembahan pada semua dewa. Namun suatu ketika dia tidak memberi persembahan pada Artemis sehingga sang dewi menjadi marah dan menghukum Oineus dengan mengirimkan babi hutan raksasa ke Kalidon. Babi ini meneyrang penduduk dan merusakkan daerah pertanian. Untuk menghentikan babi itu, Oineus memanggil para pahlawan dari seluruh Yunani untuk ikut serta dalam Perburuan Babi Kalidon. Perburuan itu diikuti oleh banyak pahlawan. Babi Kalidon pertama kali dilukai oleh pahlawan wanita Atalanta sebelum akhirnya dibunuh oleh Meleagros putra Oineus. Bahkan setelah mati, kulit babi itu menjadi penyebab konflik dalam keluarga Meleagros.
Dalam Perang Argos-Thebes, Tideus, sang pangeran terbuang dari Kalidon, membawa perisai bergambar Babi Kalidon,
Makhluk Mitologi/Babi Kalidon
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)